
Menjadi pertanyaan yang menggelitik pemikiran bagaimana para anggota dari suatu pergerakan yang merupakan ciptaan dari masa Penerangan Eropa dan yang dipindahkan ke bumi Asia, dapat mewujudkan cita-cita humanistis dalam suatu alam kolonial.
Bagaimana pula para anggota Tarekat Mason Bebas bereaksi terhadap ketimpangan-ketimpangan dan apa pula usaha mereka untuk memperbaiki keadaan ini? Memang harus diakui bahwa dengan keanggotaan yang hanya berjumlah paling banyak 1500 orang dan yang tersebar di antara 25 satuan loge, pengaruhnya pasti terbatas. Namun, di mana mereka bergerak hasilnya nyata.
Penulis, seorang sejawaran dari Universitas Amsterdam, juga berpendapat bahwa loge merupakan tempat-tempat dimana orang belanda dan orang Indonesia dapat bertemu pada tingkat yang sama tinggi dan sama rendah dalam suasana saling menghormati.
http://www.mediafire.com/?n0ajzltod8z4a8o
Tidak ada komentar:
Posting Komentar